MENGENALI DIRI SEBELUM TERJUN DALAM INDUSTRI


BANDUNG (19/09). Mengenali diri sendiri adalah tahap pertama yang harus dilakukan sebelum memasuki dunia kerja. Tanpa mengetahui keinginan dan kemampuan diri dalam menentukan tujuan hidup, kemungkinan besar kita akan kewalahan ketika dihadapkan dalam suatu permasalahan.
Counselling Specialist SBM ITB, Henddy Ginting, menjelaskan bahwa arah tujuan setelah lulus dari perguruan tinggi terbagi tiga, melanjutkan studi yang akan membuat kita menjadi seorang scholars/professional, bekerja menjadi karyawan/pegawai, atau berwirausaha.

“Ketiga pilihan ini dapat dikombinasikan selama kita memiliki kemampuan kognitif yang baik, motivasi yang tinggi, dan kemampuan relasi yang baik.” Ungkap Henddy.

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja tahun 2018 tentang Lowongan Pekerjaan Menurut Jenjang Pendidikan. Sebesar 68,6% pencari kerja membutuhkan lulusan sarjana, pascasarjana dan profesi. Di samping itu, masih dari data yang sama, orang yang sudah bekerja minimal satu tahun lebih disukai dengan persentase 29,6%.

Tujuh Area Pengembangan Diri
Berikutnya, Henddy memaparkan tujuh area pengembangan diri yang digunakan sebagai modal sebelum memasuki dunia usaha, dunia kerja maupun dunia akademik.
Kompetensi
Pada poin pertama ini, lulusan diharapkan memiliki kemampuan intelektual, fisik, dan interpersonal yang tinggi; juga mempunyai keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya.

Permasalahan yang biasa timbul adalah adanya rasa takut berkompetisi, sulit berkomunikasi, kurang disiplin soal waktu dan keuangan, sering sakit, serta kurang olah raga

Pengelolaan Emosi
Permasalahan yang biasa muncul di antaranya : sulit mengendalikan emosi, mengalami masalah dengan rokok. minuman keras dan narkoba, mudah menyerah dan frustasi, bertindak agresif ketika ada masalah emosi.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan conflict management, pendampingan ketika merasa kesepian atau merasa tertekan, konseling masalah seksual, seminar dan konseling masalah adiksi lainnya.

Kemandirian
Lulusan perlu belajar untuk mengetahui kapan meminta tolong kepada orang lain dan kapan menangani sendiri masalah-masalah pribadi. Pengembangan kemampuan memecahkan masalah harus semakin meningkat.

Lulusan juga dituntut untuk lebih bertanggung jawab atas diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain.
Permasalahan yang kerap terjadi adalah adanya pertengkaran dengan orang tua dan rekan kerja, kinerja menurun karena malas, terlalu asyik bersosialisasi sehingga lupa prioritas.

Kematangan Sosial
Lulusan dikatakan memiliki kematangan sosial apabila memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
• Kemampuan menerima perbedaan diri dengan orang lain • Tidak memandang orang lain dengan streotipi tertentu
• Kemampuan membina hubungan yang matang dan akrab • Tidak mudah memberikan penilaian yang negatif tentang orang lain melainkan bersikap adil dan seimbang
• Mencoba memahami perasaan/kondisi orang lain (Empati)

Penemuan Identitas Diri
Lulusan memiliki kejelasan akan konsep diri, keyakinan, dan nilai-nilai yang dipegang dalam hidup.
Merasa nyaman dengan kondisi tubuh, penampilan, dan peran jenis kelamin. Selain itu, lulusan juga menghayati pengalaman masa lalu dalam hubungannya dengan masa kini sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam membentuk pribadi, serta dapat mengenali dan menerima kelebihan/kekurangan diri.

Penetapan Tujuan Hidup
Lulusan mulai menentukan tujuan dan arah kehidupan yang berhubungan dengan pekerjaan, karier, pernikahan, panggilan dan gaya hidup.

Segala rencana dan prioritas hidup lebih terarah dengan mengintegrasikan tiga hal utama, yaitu : minat, kerja, dan gaya hidup.
Pertanyaan yang diajukan sudah bukan lagi “Saya ini siapa?” atau “Saya ada dimana?” namun sudah menjadi “Saya mau jadi apa?” dan “Kemana tujuan hidup saya?”.
Integritas
Lulusan memiliki komitmen untuk menerapkan nilai-nilai yang dipegang selama ini dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan tanggung jawab yang lebih besar dalam lingkungan sosial, memberi nilai obyektif, mampu menangani masalah-masalah kehidupan yang rumit, serta keseimbangan antara keyakinan dan kelakuan, tidak NATO (No Action Talk Only).

“Semua orang yang berhasil pasti pernah mengalami kegagalan, tapi orang yang berhenti mencoba, tidak akan berhasil.”- Henddy Ginting.

Penjelasan lengkap mengenai materi yang disampaikan Henddy Ginting dapat ditonton di kanal Youtube pada link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=J0tLpfc_siI

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *