Alumni SBM ITB Sukses Kembangkan Vokraf, Platform Edukasi Talent Kreatif

BANDUNG – Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) atau talent di sektor industri kreatif sangat tinggi. Misal, kebutuhan SDM perusahaan animasi di Indonesia mencapai 3.000-4.000. Namun SDM Indonesia yang bisa menembusnya hanya 300 orang.

Sisa kebutuhan dari perusahaan animasi ini diambil dari SDM asing. Hal ini memperlihatkan, bagaimana gap yang terjadi antara sektor pendidikan formal dengan kebutuhan industri kreatif yang kekuatan kuncinya ada di SDM.

“Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di perusahaan animasi. Sektor industri kreatif lainnya mengalami hal serupa,” ujar CEO Vokraf, platform edukasi online, Fina Silmi.

Bahkan hasil riset tim Vokraf menggambarkan ketimpangan sektor pendidikan formal dengan kebutuhan industri.

Hal ini disebabkan akses pendidikan terbatas, biaya yang tinggi, kurikulum kurang relevan, hingga jumlah tenaga pendidik bidang kreatif yang minim. Kondisi ini membuat skill gap pendidikan formal dengan industri cukup besar.

Gambaran itulah yang menjadi salah satu alasan beberapa lulusan Sekolah Bisnis Manajemen  (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) mendirikan Vokraf. Dalam perkembangannya, Vokraf bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan talent.

Vokraf kemudian menggandeng para expert di bidangnya membuat kurikulum yang dibutuhkan industri saat ini. Kurikulum ini diterjemahkan dalam bentuk video yang diisi orang-orang expert lebih dari 8 tahun di bidangnya.

Ada dua konsep pendidikan yang ditawarkan Vokraf yakni pembelajaran melalui video dan proyek riil. Siswa diberi tugas berbasis praktik dengan mengambil studi kasus dari perusahaan. Setiap tugas praktik yang dikerjkan, secara tidak langsung akan menjadi portofolionya.

“Sebab dalam industri kreatif yang ditanyakan bukan lulusan mana, tapi portofolionya seperti apa. Karena itu, dalam setiap kurikulum, ada 7-10 tugas praktik yang harus dikerjakan dan akan menjadi portofolionya,” tutur Silmu.

Hingga Maret 2020, Vokraf memiliki 5.000 siswa berusia 18-25 tahun dengan berfokus pada lima bidang, yakni copy writer, 3D animator, YouTube content creator, grafic designer, dan digital strategis.

Jumlah itu terus meningkat. Apalagi saat ini, Vokraf menjadi mitra kartu pra kerja yang dikeluarkan pemerintah. Fina pun menambahkan, ke depan, Vokraf ingin mengembangkan cakupan menjadi lebih dari lima bidang.

Kesuksesannya saat ini, tidak lepas dari ilmu, pengetahuan, dan berbagai pengalaman yang didapatkannya di SBM ITB. Ilmu yang didapatkannya sangat related dengan tugasnya sekarang sebagai CEO.

Ada satu quote yang sangat disukai Fina. Kutipan dari Nelson Mandela tersebut berbunyi: “Pendidikan adalah senjata paling kuat untuk mengubah dunia.”

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *