Bandung, 12 Oktober 2019 – Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi pada saat ini, membuat pemanfaatan big data bagi pelaku bisnispun menunjukan tren kenaikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rima Mega, Owner of Your Socks dan juga Alumni MBA ITB dalam acara Leaders Forum & Alumni Talks yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, di auditorium newangkawi 6th FL Freeport Building. Sabtu (12/10/2019)
“Menurut saya, big data itu penting apalagi disaat era digitalisasi dan industri 4.0 seperti sekarang ini” Ujar Rima kepada wartawan.
Dengan penggunaan big data ini, ungkapnya, disaat penjualan sedang turun maka bisa dimanfaatkan misalnya dengan mengirimkan promo dengan cara sms blast. “Dengan cara seperti ini, penjualan biasanya kembali mengalami kenaikan kembali” ujarnya.
Rima menambahkan, kunci untuk memulai membangun suatu bisnis itu adalah kemauan keras dan konsistensi. Selain itu juga terus belajar hal-hal baru termasuk pemanfaatan teknologi seperti big data ini. “Saya sendiri memulai usaha dengan modal Rp.30 ribu dan saat ini omsetnya sudah bisa mencapai Rp. 150 sampai Rp. 200 Juta” pungkasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Oki Earlivan, CEO of Edulab Indonesia dan juga alumni Management ITB mengatakan bahwa entrepreneur itu akan membawa sosial impact, karena saat kita memutuskan menjadi entrepreneur, maka disanalah kita akan mulai memikirkan berapa orang yang akan kita beri dampak dari suatu usaha baik langsung maupun tidak langsung. ” entrepreneur its social impack” tegas Oki.
Entrepreneur, menurut Oki, bukanlah suatu teori karena saat di dunia nyata, beberapa teori yang kita pelajari dikelas tidak berlaku bahkan di era digital seperti sekarang ini. “Intinya, saat kita berkeinginan menjadi entrepreneur maka jangan terlalu banyak rencana atau teori tapi segera eksekusi rencana itu tegasnya.
Disinggung mengenai masa – masa kuliah,
Oki mengaku bangga menjadi lulusan pertama dari SBM ITB ini, karena ada yang tidak dimiliki oleh sekolah bisnis lainnya yaitu network. “Bagi dunia usaha networking ini menjadi hal yang penting” terangnya.
Oki menambahkan, ada mata kuliah yang dirasakan sangat bermanfaat yaitu mata kuliah Integrated Business Experience (IBE) dan itu tidak ada disekolah lainnya. “Tidak ada sekolah bisnis yang mendorong mahasiswanya berwira usaha, sekaligus mendapat bantuan permodalan selain di SBM ITB” pungkasnya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Hubungan Alumni dan Komunikasi SBM ITB N. Nurlaela Arief, mengatakan acara Alumni Talks ini merupakan program baru dari SBM ITB dengan tujuan untuk meningkatkan keterikatan antara SBM dengan para Alumni sekaligus dengan para adik kelasnya.
“Saat ini banyak sekali para alumni SBM ITB yang sudah sukses dalam berbagai bidang” ungkap N. Nurlaela.
Dalam Alumni Talks ini, para Alumni menceritakan bagaimana tantangan pada saat mengawali bisnisnya, jatuh bangun mengembangkan usaha dan strategi untuk mengembangkan bisnis hingga menembus pasar ekspo, seperti diungkapkan oleh Oki Earlivan dan Rima Gema.
Hadir pada acara perdana ini Selain, Rima Gema dan Oki Earlivan ada dua alumni SBM lainnya yang turut membagikan pengalamannya pada kegiatan tersebut yakni Libertha Hutapea, AVP People Partner & Talent Development at Tokopedia, Alumni MSM ITB 2006 dan Fahmi Hendarman, CEO of Fatih Indonesia, Alumni MBA ITB – CCE 56.
“Semoga acara alumni talks ini menjadi awal yang baik untuk kami mulai mendekatkan diri dengan teman teman alumni SBM, dan sekaligus Membantu akses u promosi produk dan layanannya melalui media, agar lebih dikenal masyarakat” pungkasnya.