BANDUNG – Alumni Master of Science Management (MSM) Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Faqih Ahmad membagikan pengalamannya kuliah di MSM. “Banyak opportunity yang saya dapat,” ujar Faqih, Sabtu (9/5/2020).
Faqih menjelaskan, ada tiga hal yang menarik dari MSM ITB. Pertama, kualitas dosen sangat baik. Meski kebanyakan berasal dari Indonesia, namun pengalaman mereka luar biasa sehingga bisa bebagi banyak hal.
Kualitas mereka tidak kalah dengan pengajar-pengajar dari seluruh dunia di S1 nya dulu, International Islamic University Malaysia.
Kedua, kesempatan internasional yang didapat terbilang besar. Baik melalui conference maupun penelitian.
Faqih sendiri berkesempatan mengerjakan penelitian bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berjudul The Impact of E-commerce Adoption on MSMEs Performance and Financial Inclusion (FI) in Indonesia.
Tak hanya penelitian, dosen tamu dari luar negeri pun wara-wiri di MSM. Seperti dosen tamu dari Durham University yang juga ahli Islamic Financial System, Prof Ebrahim.
“Saya excited banget bertemu beliau. Beliau itu embahnya Islamic Financial System. Beliau sempat mengajar di MSM untuk mata kuliah dengan judul yang sama,” ungkapnya.
Hal menarik ketiga adalah standar yang diterapkan MSM lumayan tinggi, sehingga cocok untuk mereka yang ingin achieve
dalam banyak hal besar.
Membicarakan MSM, Faqih teringat satu ungkapan. “Kalau mau wangi bertemanlah dengan tukang minyak wangi”. Lingkungan MSM ITB tidak jauh berbeda dengan itu.
“Kita (ITB) punya lingkungan yang luar biasa. International experience, dosen berpengalaman, fasilitas bagus, memiliki standar tinggi, dan lainnya,” imbuh Faqih.
Lalu apa apa alasan Faqih masuk MSM? Ia menjawab MSM menawarkan beragam program studi yang di tempat lain tidak ada.
“S1 saya matematika. Di MSM saya ambil konsentrasi Financial Mathematics. Sebelum melanjutkan kuliah, saya sempat bekerja di Maybank Indonesia di Management Development Programnya,” tuturnya.
Alumni MSM lainnya, Alma Kenanga mengaku mendapatkan banyak pengalaman menarik selama kuliah di MSM SBM ITB.
Alma mengatakan, program S1 nya dia bukan manajamen. Ketertarikan dirinya pada manajemen membuatnya masuk ke MSM ITB.
“Semester baru saya adaptasi. Jangan takut karena akan sangat dibantu dalam matrikulasi. Di sana kita belajar ilmu bisnis manajemen, kelompok keahian, workshop, coaching, diskusi dengan dosen-dosen hebat, dan lainnya,” ucap dia.
MSM ITB juga memberikan banyak kesempatan belajar di luar negeri. Seperti dirinya mengambil short study program mengenai programming di Amsterdam.
Ada pula program double degree yang ditawarkan.
Bagi yang berminat, asalkan memiliki performa baik, mahasiswa bisa mendapat program itu dengan beasiswa.
“Kesempatan untuk menjadi asisten riset juga sangat bisa. MSM tempat terbaik untuk menambah portfolio riset kita,” tutupnya.