Bandung, 28 Agustus 2021. School of Business and Management (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan acara Virtual Info Session pada Sabtu (28/08/21). Acara ini bertujuan untuk mengedukasi calon mahasiswa yang ingin berkuliah di SBM ITB. Mengundang Director of MBA Bandung Campus, Yunieta Anny Nainggolan, PhD. Sebagai pembicara utama dan para alumni SBM ITB dari lintas angkatan.
Dalam pemaparannya, Yunieta memaparkan berbagai keunggulan, fasilitas dan program yang tersedia di SBM ITB sebagai salah satu kampus bertaraf internasional.
Selain penjelasan tentang SBM ITB, dalam acara kali ini terdapat penjelasan mengenai Career Service, Industrial & Alumni Relation. Director Communication & Alumni Relations SBM ITB, Dr. N. Nurlaela Arief, menjelaskan beberapa program unggulan yang ada di Career Service, Industrial & Alumni Relations.
“Secara umum kami memiliki tiga program, yang pertama, ada Student Enrichment. Sebuah program karier yang terintegrasi untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja di awal kelulusannya, selain mahasiswa tingkat akhir. Yang kedua ada Engage with the Alumni. Sebuah program yang mengundang alumni untuk masuk menjadi dosen tamu maupun terkait hubungan industrial, kami memetakan, mengidentifikasi dan menjalin berbagai kerja sama dengan mitra industri.” Jelas Nurlaela.

Salah satu alumni SBM ITB Angkatan 41, Harold Donnel, turut membagikan pengalamannya selama berkuliah di SBM ITB. “Yang paling utama adalah bagaimana bisa mengembangkan network. Network yang ada di SBM ITB dan juga MBA ITB ini benar-benar bisa menambah network saya pada waktu kuliah S1 dan S2, sehingga akhirnya saya bisa siap untuk masuk ke dunia kerja di tahun 2011.” ujarnya.
“Dan waktu itu juga saya sangat berterima kasih sekali dengan SBM ITB dan MBA ITB karena tempat bekerja saya yang sekarang ini waktu itu adalah hasil dari lowongan kerja yang dibagikan internal kampus. Jadi saya apply di tahun 2011, belum lulus kuliah masih mengurus tesis.” tambah Harold.
Alumni SBM ITB lainnya, Sarah Ismullah, menceritakan bahwa berkuliah di SBM ITB adalah salah satu kesempatan terbaiknya. “Yang saya rasakan adalah para dosen dan mentor semuanya sangat tulus ngajarnya, benar-benar ingin memajukan siswanya termasuk saya. Yang saya rasakan networkingnya terbuka luas, wawasan saya terbuka luas, dari yang saya tidak punya basic enterpreneur sama sekali sampai saya dilatih hingga punya insting yang lebih bagus, leadership yang lebih bagus.” Alumni angkatan 54 itu mengungkapkan.
Berbeda dengan dua pendahulunya, Yadi Ramdani, Alumni SBM ITB Angkatan 58, mengaku bahwa sebelum mendaftar ke SBM ITB dirinya berusaha untuk mencari informasi terlebih dahulu kepada teman-teman yang sudah lulus dari SBM ITB. “Saya pikir saya butuh haus akan ilmu, ilmu itu kan tidak ada batasnya. Semuanya bisa dipelajari dan semuanya bisa diimplementasikan di kemudian hari.” terang Yadi.